Kuliah Umum Peringati Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW: Kebijakan Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI di Perguruan Tinggi

Kuliah Umum Peringati Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW: Kebijakan Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI di Perguruan Tinggi

Universitas Islam Kadiri (UNISKA) – 12 Januari 2025, Dalam rangka memperingati Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW, Universitas Islam Kadiri (UNISKA) menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk “Kebijakan Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI dan Implikasinya di Perguruan Tinggi.” Acara yang berlangsung pada Minggu, 12 Januari 2025, di Auditorium UNISKA ini menghadirkan pembicara utama Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga.

Dalam sambutannya, Rektor UNISKA, Prof. Dr. Bambang Yulianto, M.Pd., mengutarakan kebanggaannya karena dalam kurun waktu yang singkat, UNISKA berhasil menghelat dua kesepakatan kerja sama dengan instansi luar biasa di tingkat Nasional. Kesepakatan ini, menurut beliau, menjadi bukti nyata bahwa UNISKA terus berkembang dan semakin diperhitungkan dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Sebagai penutup, Rektor juga menegaskan pentingnya menghormati dan mengapresiasi peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Beliau menyampaikan bahwa kuliah umum ini menjadi momen refleksi untuk menyadari betapa signifikan kontribusi perempuan, baik di dunia akademik, profesional, maupun dalam kehidupan bermasyarakat. “Perempuan memiliki peran yang tak tergantikan dalam banyak hal, dan sudah sepatutnya kita memberikan penghormatan yang tinggi atas segala dedikasi dan pencapaian mereka,” ujarnya.

Dalam kuliah umum tersebut, Prof. Dr. Hj. Amany Lubis memaparkan berbagai kebijakan strategis yang telah diambil oleh MUI dalam menyikapi peran perempuan, remaja, dan keluarga di Indonesia, serta bagaimana kebijakan tersebut berimplikasi di lingkungan perguruan tinggi. Ia menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis nilai-nilai agama yang dapat menciptakan generasi yang berakhlak mulia dan mampu menghadapi tantangan zaman.

Dalam Islam, posisi wanita dimuliakan dengan luar biasa, bahkan disebutkan hingga tiga kali lebih utama. Melalui momen kuliah umum ini, saya berharap kita semua dapat lebih memahami dan mengapresiasi peran besar wanita dalam berbagai aspek kehidupan, baik di ranah keluarga, masyarakat, maupun dalam kontribusinya bagi kemajuan bangsa. Mari kita jadikan penghormatan ini sebagai refleksi dalam setiap langkah kita ke depan.

Semoga memberi inspirasi kepada kita semua terutama yang putri agar bisa lebih memberi warna dalam kehidupan yang modern dan maju sehingga kita tidak tertinggal. Menjadi pemudi yang menjadi harapan bangsa.

“Perempuan, remaja, dan keluarga adalah pilar penting dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kebijakan yang tepat dan adaptif sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan akademik yang mendukung perkembangan peran perempuan dan keluarga, serta memperkuat pendidikan karakter di kalangan mahasiswa,” ujar Prof. Amany dalam sesi pemaparan.

Acara ini dihadiri oleh segenap sivitas akademika UNISKA Kediri. Kuliah umum ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai kebijakan MUI yang berhubungan dengan penguatan peran perempuan, remaja, dan keluarga dalam konteks pendidikan tinggi di Indonesia. Kegiatan ini mendapatkan apresiasi positif dari peserta yang hadir, dan diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menjalin kolaborasi lebih lanjut antara perguruan tinggi dan organisasi-organisasi keagamaan dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pemahaman keagamaan di kalangan generasi muda.

Prof. Dr. Hj. Amany Lubis menjelaskan bahwa peran perempuan, terutama ibu rumah tangga, sangat strategis dalam menjaga ketahanan ekonomi keluarga dan bangsa, terlebih saat menghadapi situasi sulit seperti pandemi. Ia mengutip beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kreativitas dan kemampuan adaptasi perempuan dalam memanfaatkan peluang ekonomi telah menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas keluarga di tengah krisis.

“Ketika pandemi melanda, banyak ibu rumah tangga yang memulai usaha kecil-kecilan dari rumah, seperti kuliner, kerajinan tangan, hingga produk kesehatan. Mereka tidak hanya membantu ekonomi keluarga tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi orang lain di sekitar mereka,” jelas Prof. Dr. Hj. Amany Lubis.

Ia juga menyoroti peran teknologi digital dalam mendukung pemberdayaan perempuan. Dengan kemajuan teknologi, perempuan kini memiliki akses lebih luas untuk memasarkan produk mereka melalui platform daring, memperluas jangkauan bisnis hingga ke tingkat nasional bahkan internasional.

Bagikan dengan :