Minyak jelantah yang biasa dibuang kini bisa menjadi produk bernilai ekonomis. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri membuktikannya melalui sosialisasi pembuatan lilin aromaterapi dari minyak bekas pakai.
Kegiatan ini digelar pada Rabu, 20 Agustus 2025, bertempat di Balai Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek. Acara diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari ibu-ibu PKK dan anggota Karang Taruna.
Program bertema “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Inovasi Ramah Lingkungan” ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh 33 mahasiswa KKN Uniska Kediri dari berbagai fakultas.
“Kami ingin memberikan solusi praktis untuk masalah limbah rumah tangga sekaligus membuka peluang ekonomi bagi masyarakat,” ujar Giza, Wakil Ketua KKN Desa Kamulan.
Antusiasme warga terlihat jelas. Salah satu peserta, Fifi (34), mengaku tertarik mencoba. “Selama ini minyak bekas hanya dibuang. Ternyata bisa jadi lilin cantik yang wangi. Saya mau coba buat sendiri di rumah,” ungkapnya.
Kepala Desa Kamulan, Masruri, menyambut baik kegiatan ini. “Desa kami mendukung penuh program inovatif seperti ini. Semoga bisa menginspirasi warga untuk lebih peduli lingkungan,” ujarnya.
Program ini dilatarbelakangi masalah pengelolaan limbah jelantah. Berdasarkan survei tim KKN Uniska Kediri, rata-rata rumah tangga membuang 2–3 liter minyak bekas per bulan, yang berpotensi mencemari tanah dan menyumbat saluran air. “Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat menyumbat saluran air dan mencemari tanah. Dengan mengolahnya jadi lilin, kita sekaligus mengatasi masalah lingkungan dan menciptakan nilai ekonomi,” jelas Adinda, anggota tim KKN
Kegiatan ini dibimbing oleh Dr. Moch. Wahid Hasyim, S.HI., M.H., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Program ini menjadi bukti komitmen Universitas Islam Kadiri dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat melalui inovasi ramah lingkungan yang bermanfaat bagi warga.

