Desa Ngasem Resmi Jadi Desa Cantik: Kolaborasi Mahasiswa UNISKA, Pemerintah Desa, dan BPS Kediri Wujudkan Literasi Statistik untuk Pembangunan Berkelanjutan

Desa Ngasem Resmi Jadi Desa Cantik: Kolaborasi Mahasiswa UNISKA, Pemerintah Desa, dan BPS Kediri Wujudkan Literasi Statistik untuk Pembangunan Berkelanjutan

KEDIRI – Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, menjadi saksi lahirnya kolaborasi apik antara mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Islam Kadiri (UNISKA), Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kediri, dan pemerintah desa setempat. Melalui program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik), kegiatan ini resmi berlangsung sejak 21 Juli hingga 20 Agustus 2025 dengan mengusung tema “Mendekatkan Data dengan Aksi Nyata: Literasi Statistik sebagai Kunci Perencanaan dan Pembangunan yang Berkelanjutan dan Berdampak”.

Program Desa Cantik merupakan inisiatif BPS yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan pemanfaatan data statistik di tingkat desa. Di Desa Ngasem, gagasan ini diwujudkan dengan pendampingan langsung oleh mahasiswa KKNT yang didukung penuh oleh pemerintah desa. Kehadiran mereka tidak hanya menjadi penggerak kegiatan, tetapi juga sebagai jembatan antara masyarakat dengan pentingnya data dalam merancang pembangunan.

Rangkaian kegiatan dimulai dari bimbingan teknis yang diberikan BPS dan perangkat desa kepada mahasiswa. Selanjutnya, para mahasiswa bersama aparat desa terjun langsung mengumpulkan data lapangan, melakukan input, hingga mengolahnya menjadi informasi yang terstruktur. Hasil akhir dari kerja kolaboratif ini tidak berhenti pada angka semata, tetapi diwujudkan dalam website resmi Desa Ngasem dan buku profil desa yang memuat potensi wilayah secara komprehensif.

Sekretaris Desa Ngasem menyampaikan apresiasi mendalam atas terselenggaranya program ini. “Pihak desa sangat berterima kasih atas dukungan mahasiswa KKNT UNISKA yang membantu terlaksananya program Desa Cantik. Data yang telah dihimpun diharapkan dapat menjadi dasar yang kuat dalam perencanaan pembangunan ke depan,” ungkapnya.

Dari sisi mahasiswa, program ini memberikan pengalaman berharga sekaligus bukti nyata kontribusi akademisi bagi masyarakat. “Melalui Desa Cantik, kami tidak hanya belajar, tetapi juga memberi manfaat langsung. Harapan kami, meskipun KKN telah usai, program ini dapat berlanjut dengan dukungan penanggung jawab IT desa,” ujar salah satu perwakilan mahasiswa.

Lebih dari sekadar kegiatan pengumpulan data, Desa Cantik menjadi wujud sinergi nyata antara dunia akademik, pemerintah desa, dan lembaga statistik. Dengan adanya literasi statistik yang kuat, Desa Ngasem diharapkan mampu memperkuat perencanaan pembangunan berbasis data, sehingga lebih terarah, berkelanjutan, serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Program ini sekaligus menegaskan bahwa data bukan hanya sekadar angka, melainkan fondasi penting dalam merancang masa depan desa yang lebih maju dan berdaya saing.

Bagikan dengan :