Kuliah Tamu Uniska Kediri Hadirkan BAZNAS RI: Zakat untuk Asta Cita Pembangunan

Kuliah Tamu Uniska Kediri Hadirkan BAZNAS RI: Zakat untuk Asta Cita Pembangunan

Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri menyelenggarakan kuliah tamu bertema “Zakat sebagai Instrumen Pendukung Asta Cita – Pembangunan SDM Indonesia” pada 15 September 2025 di Auditorium Uniska Kediri, Gedung E, lantai 2. Acara ini menghadirkan Wakil Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI, H. Mokhamad Mahdum, M.IDEC., Ak., CA., CPA., CWM., CGRCOP., GRCE., CHRP., sebagai pemateri utama.

Kegiatan yang berlangsung di lingkungan kampus tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Ketua Umum Yayasan Bina Cendekia Muslim Pancasila (YBCMP) sekaligus Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Anwar Iskandar, Ketua YBCMP, Dr. H. Rinto Harno, S.Mn., MM., serta Rektor Uniska Kediri, Prof. Dr. H. Bambang Yulianto, M.Pd. Turut hadir pula perwakilan BAZNAS Kota dan Kabupaten Kediri, dosen, dan seluruh karyawan universitas.

Tema kuliah tamu ini menekankan keterkaitan zakat dengan Asta Cita, rangkaian misi prioritas pembangunan nasional yang menempatkan pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai fokus utama.

Dalam sambutannya, Rektor Uniska Kediri menegaskan bahwa zakat bukan sekadar instrumen ekonomi sosial, melainkan bagian dari upaya membangun peradaban berkelanjutan. Menurutnya, pengelolaan zakat yang terintegrasi dapat mendukung program nasional peningkatan kualitas SDM. Perguruan tinggi, tambahnya, memiliki peran ganda yaitu menghasilkan kompetensi akademik sekaligus memastikan keberpihakan sosial bagi mahasiswa dan masyarakat.

Rektor juga menyampaikan arah pengembangan Uniska Kediri. Pada tahun 2026, kampus menargetkan lima program studi menjadi unggulan, yakni Hukum, Akuntansi, Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Agroteknologi, dan Manajemen. Untuk itu, ia mengimbau dosen membimbing mahasiswa secara konsisten agar mutu akademik dan administratif meningkat. Selain itu, Uniska Kediri tengah menyiapkan program Uniska Camp (rusunawa) sebagai asrama mahasiswa untuk mendukung aktivitas akademik.

KH. Anwar Iskandar dalam pengantarnya menekankan nilai spiritual dan sosial zakat. Menurutnya, zakat yang dikelola dengan ikhlas memberi manfaat ganda yaitu menyejahterakan mustahik sekaligus menambah keberkahan bagi muzakki. Ia berharap sebelum berakhir masa jabatan rektor saat ini, beberapa program studi sudah meraih predikat unggul.

Sementara itu, dalam paparan inti, H. Mokhamad Mahdum menjelaskan bahwa potensi zakat di Indonesia sangat besar dan masih bisa dioptimalkan. Ia menekankan perlunya sinergi antara BAZNAS pusat dan daerah, Unit Pengelola Zakat (UPZ), Lembaga Amil Zakat (LAZ), pemerintah, serta masyarakat sipil agar dana zakat lebih efektif mendukung pembangunan SDM. Program beasiswa, pelatihan vokasi, fasilitas pendidikan, hingga kewirausahaan bagi mustahik produktif disebut sebagai contoh implementasi nyata. Dengan pengelolaan transparan dan akuntabel, zakat dapat menjadi pilar pendanaan non-anggaran bagi pembangunan nasional.

Acara diakhiri dengan penyerahan kenang-kenangan kepada narasumber serta sesi foto bersama. Momentum ini menandai komitmen bersama perguruan tinggi, lembaga zakat, dan masyarakat dalam memperkuat peran zakat untuk membangun manusia unggul.

Baca juga: Sinergi Akademik dan Industri: Praktisi Bank Indonesia Hadir di Ruang Kuliah Uniska Kediri

Kuliah tamu ini tidak hanya menyajikan wacana teoritis, tetapi juga menegaskan langkah konkret Uniska Kediri sebagai perguruan tinggi berbasis nilai-nilai keagamaan yang aktif berkolaborasi dengan lembaga nasional guna memperluas dampak sosial dan pendidikan.

Bagikan dengan :