Dari SINTA ke H-Index, LPPM Uniska Kediri Terus Dorong Kualitas Publikasi Dosen

Dari SINTA ke H-Index, LPPM Uniska Kediri Terus Dorong Kualitas Publikasi Dosen

Setelah sehari sebelumnya mengumumkan daftar dosen berprestasi melalui ajang SINTA Top Score 3 Years Appreciation 2025, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri kembali melanjutkan apresiasinya kepada para peneliti kampus dengan mengumumkan Top H-Index Appreciation 2025 pada 8 November 2025.

Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen LPPM Uniska Kediri dalam tidak hanya menilai produktivitas publikasi, tetapi juga dampak dan kualitas ilmiah karya para dosennya di tingkat nasional maupun internasional.

Dalam ajang Top H-Index Appreciation 2025 ini, penilaian dilakukan berdasarkan dua basis data utama, yaitu Scopus dan Google Scholar, yang menjadi indikator penting dalam mengukur produktivitas dan pengaruh akademik seorang dosen.

Pada kategori Top Scopus H-index 2025, dua dosen berhasil meraih posisi tertinggi dengan nilai yang sama, yaitu H-index 5, yakni Wawan Herry Setiawan dan drh. Ertika Fitri Lisnanti, M.Si. Posisi berikutnya ditempati oleh Diana Ambarwati (H-index 3), Dyah Nurul Afiyah (H-index 3), dan Nurina Rahmawati (H-index 3).

Sementara pada kategori Top Google H-index 2025, penghargaan tertinggi diraih oleh Wawan Herry Setiawan dengan H-index 20. Ia diikuti oleh Lina Saptaria (H-index 13) sebagai peraih medali perak, dan Marhaendra Kusuma (H-index 17) bersama beberapa dosen lainnya, yaitu Danang Erwanto, Yudo Bismo Utomo, dan Fauziyah, yang masing-masing mencatatkan H-index 12.

Kepala LPPM Uniska Kediri, drh. Ertika Fitri Lisnanti, M.Si., menyampaikan rasa bangga dan apresiasi kepada seluruh dosen penerima penghargaan atas semangat dan produktivitas dalam menghasilkan karya ilmiah yang berdampak.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para dosen Uniska Kediri yang telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui riset dan publikasi ilmiah. Capaian H-index ini mencerminkan kualitas dan pengaruh akademik dari setiap karya yang dihasilkan. Kami berharap penghargaan ini menjadi motivasi bagi seluruh sivitas akademika untuk terus berkarya dan berinovasi,” ujar drh. Ertika Fitri Lisnanti.

H-index sendiri merupakan indikator penting yang menggambarkan produktivitas dan dampak ilmiah seorang peneliti berdasarkan jumlah publikasi serta tingkat sitasi yang diterima. Sementara Scopus H-index menunjukkan pengakuan global terhadap kualitas publikasi di jurnal bereputasi internasional, Google Scholar H-index menggambarkan jangkauan dan keterbacaan karya ilmiah di kalangan akademisi dan praktisi yang lebih luas. Nilai H-index yang tinggi tidak hanya mencerminkan reputasi akademik individu, tetapi juga memperkuat posisi institusi dalam jejaring riset nasional maupun internasional.

Sebagai bentuk apresiasi, seluruh dosen penerima Top H-Index Appreciation 2025 memperoleh sertifikat penghargaan resmi dari LPPM Uniska Kediri. Selain itu, peraih skor tertinggi (Top 1) juga mendapatkan fasilitas gratis pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) berupa Hak Cipta, sebagai bentuk dukungan terhadap perlindungan karya ilmiah dosen.

Baca juga: Uniska Kediri Sambut Kunjungan Observasi Siswi MAN 1 Kota Kediri, Kenalkan Dunia Perguruan Tinggi

Melalui rangkaian apresiasi yang dimulai dari SINTA Top Score 3 Years Appreciation 2025 hingga Top H-Index Appreciation 2025, LPPM Uniska Kediri menegaskan komitmennya untuk terus menumbuhkan budaya riset yang unggul, produktif, dan berdampak luas bagi kemajuan ilmu pengetahuan, masyarakat, serta bangsa.

Bagikan dengan :