ICIS 7th 2025: Forum Internasional Uniska Kediri untuk Membangun Sistem Pangan yang Tangguh

ICIS 7th 2025: Forum Internasional Uniska Kediri untuk Membangun Sistem Pangan yang Tangguh

Program Pascasarjana Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri menyelenggarakan 7th International Conference of Interdisciplinary Sciences (ICIS) pada Sabtu, 15 November 2025 dengan tema “Strengthening Food Security Management in the Digital Era”. Konferensi internasional ini  menjadi ruang akademik untuk membahas isu ketahanan pangan di tengah percepatan teknologi global.

Dalam sambutannya, Rektor Uniska Kediri, Prof. Dr. H. Bambang Yulianto, M.Pd., memberikan apresiasi tinggi kepada Program Pascasarjana atas konsistensinya dalam menyelenggarakan konferensi internasional yang terus berkembang dari tahun ke tahun. Beliau menegaskan bahwa ICIS bukan sekadar forum ilmiah, tetapi juga instrumen strategis untuk memperkuat jejaring akademik, membuka kolaborasi riset lintas negara, dan meningkatkan reputasi Uniska Kediri dalam kancah pendidikan tinggi internasional.

Prof. Bambang Yulianto menyampaikan bahwa ketahanan pangan merupakan isu terkini yang semakin krusial di tengah transformasi digital. Digitalisasi, menurut beliau, membuka peluang besar bagi inovasi dalam produksi, distribusi, serta manajemen pangan. Namun di saat yang sama, perubahan ini menuntut kesiapan infrastruktur, literasi digital, serta regulasi yang adaptif. Beliau berharap konferensi ini mampu melahirkan gagasan dan rekomendasi yang berpijak pada pendekatan multidisipliner, menggabungkan sains, teknologi, kebijakan publik, dan sensitivitas sosial.

Jalannya konferensi dipandu oleh moderator Sri Wulandari, M.Pd., dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uniska Kediri. Keynote pertama kemudian disampaikan oleh Dr. Sharifah Raina binti Manaf dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia melalui materi berjudul “AI for Aquatic Pathogen Detection: From Science to Regulation”. Dalam pemaparannya, Dr. Raina menegaskan pentingnya kesehatan akuatik sebagai pilar ketahanan pangan global, mengingat sektor akuakultur menjadi salah satu sumber utama protein hewani dunia. Ia menjelaskan bagaimana kecerdasan buatan dimanfaatkan untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi deteksi patogen melalui model berbasis citra, analisis data, serta pemantauan real-time.

Dilanjutkan oleh Dr. Zohaib Hassan Sain melalui materi “Building Resilient Food Security Systems: Management Strategies for the Digital Era”. Ia menekankan pentingnya integrasi teknologi digital di seluruh rantai pangan, mulai dari manajemen data, peningkatan efisiensi distribusi, hingga respons terhadap situasi krisis. Dr. Zohaib menguraikan strategi memperkuat resiliensi pangan melalui inovasi digital, pemodelan sumber daya, serta pengambilan keputusan berbasis analitik. Menurutnya, ketahanan pangan masa depan hanya dapat dicapai melalui sistem yang adaptif dan mampu bertransformasi mengikuti perkembangan teknologi.

Sesi diskusi berlangsung dinamis dengan berbagai pertanyaan dari peserta terkait kesiapan infrastruktur digital, kerangka regulatif, tantangan penerapan teknologi AI, dan potensi kolaborasi riset lintas negara. Selain menghadirkan keynote internasional, Uniska Kediri turut memberikan kontribusi akademik melalui sesi lanjutan secara luring oleh pemateri internal: Dr. Arisyahidin, SE., MM.; Dr. Eka Askafi, SE., M.Kes., MM.; dan Dr. Ratna Dewi Mulyaningtyas, SP., M.Si., yang mempresentasikan kajian relevan terkait penguatan ketahanan pangan.

Baca Juga : Uniska Kediri Pertahankan Klaster Madya, Targetkan Peningkatan di Tahun Depan

Konferensi ditutup dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada seluruh narasumber dan moderator sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka. Rangkaian ICIS 7th 2025 menghadirkan berbagai perspektif penting mengenai masa depan ketahanan pangan di tengah percepatan digitalisasi global. Melalui pertukaran gagasan, pemaparan ilmiah, dan diskusi yang intensif, konferensi ini mempertegas peran Uniska Kediri dalam mendorong lahirnya riset, inovasi, serta kolaborasi internasional yang berkelanjutan. Seluruh kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama yang menandai keberhasilan penyelenggaraan dan menjadi momentum positif bagi Uniska Kediri untuk terus berkiprah di tingkat global.

Bagikan dengan :