Kediri – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri yang tergabung dalam program KKN Sigap Pangan menggelar kegiatan bertajuk “Sinergi Generasi Pemuda untuk Hilirisasi Pangan” di Balai Desa Ngasem, Jalan Pamenang pada Senin, 11 Agustus 2025. Program ini memperlihatkan kolaborasi nyata antara mahasiswa, pemerintah desa, dan Bank Indonesia sebagai mitra pendukung. Peserta utama kegiatan adalah ibu-ibu PKK Desa Ngasem yang hadir dengan antusias sejak pagi hingga acara usai.
Dalam sesi utama, Putri Aisyah, mahasiswa Prodi Akuntansi UNISKA, memaparkan materi tentang strategi mengolah cabai menjadi chili oil bernilai jual tinggi. Ia menekankan bahwa cabai tidak hanya bisa dipasarkan dalam bentuk segar yang rentan fluktuasi harga, tetapi juga diolah menjadi produk siap jual dengan daya saing lebih stabil. Materi disampaikan dengan pendekatan praktis, menyentuh persoalan aktual yakni inflasi harga cabai yang kerap membebani petani dan konsumen.
Setelah paparan, peserta langsung diajak praktik membuat chili oil, mulai dari proses pengolahan bahan hingga teknik pengemasan agar lebih menarik di pasaran. Suasana belajar berlangsung interaktif, penuh antusiasme, dan memberikan pengalaman baru bagi para peserta.
Salah seorang anggota PKK, Ibu Deo, mengaku terkesan dengan kesederhanaan prosesnya. “Pengolahannya ternyata simpel dan mudah banget ya,” ujarnya sambil tersenyum puas.
Apresiasi juga datang dari pihak perangkat desa. Ibu Putri, perwakilan perangkat Desa Ngasem, menyampaikan, “Semoga dengan adanya KKN Sigap Pangan ini kita semua bisa mempraktikkan ilmu yang telah dibagikan adik-adik mahasiswa UNISKA.”
Sebagai penutup, Putri Aisyah berharap ilmu yang diberikan dapat benar-benar diterapkan. “Saya harap seluruh peserta bisa memanfaatkan keterampilan baru ini untuk mendukung perekonomian UMKM Desa Ngasem,” katanya.
Melalui program ini, mahasiswa UNISKA menegaskan komitmennya untuk menghadirkan inovasi sekaligus mendorong hilirisasi pangan di masyarakat desa. Hilirisasi pangan tidak hanya sebatas pengolahan hasil pertanian, tetapi juga menjadi strategi penting untuk memperkuat ekonomi keluarga dan membangun kemandirian UMKM lokal.

