Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Jalan Para Kekasih Allah #KhodbahJumat

Kebahagiaan Dunia dan Akhirat: Jalan Para Kekasih Allah #KhodbahJumat

Pada kesempatan yang mulia ini, saya menyeru pada diri pribadi dan saudara sekalian, marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan kualitas iman dan takwa kita kepada Allah SWT. Sebab, hanya dengan bekal iman dan takwa inilah kita dapat meraih ridha Allah SWT.

Perlu kita sadari bahwa kita masih jauh dari sifat-sifat yang dimiliki para kekasih Allah SWT. Kita masih tertinggal dari golongan orang-orang yang bertakwa. Kita sering kali menyimpang dari jalan yang ditempuh para ahli ibadah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat mereka, supaya kita bisa mencontoh mereka dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. dengan menuturkan mereka. Sebagaimana ada keterangan:

تَنْزِلُ الرَّحْمَةُ عِنْدَ ذِكْرِ الصَّالِحِيْنَ

Artinya: “Rahmat Allah turun ketika orang-orang saleh disebut.”

Mereka adalah orang-orang yang meninggalkan dunia demi mencari akhirat. Mereka senantiasa berpegang dengan agama yang kokoh, selalu mengendalikan dan mengekang nafsu untuk beribadah kepada Allah SWT. Ketika tiba pagi hari, mereka kekang nafsu mereka dengan berpuasa dan ketika datang malam hari, mereka dengan bersujud dan shalat malam. Meskipun dunia menghiasi mereka, namun mereka tidak memerdulikannya dan justru mereka menjalani dunia dan para penghuninya.

Mata hati mereka bisa melihat kejelekan dunia dan mampu untuk membedakannya. Mereka menyadari bahwa dunia tidaklah kekal, sehingga mereka tidak meramaikannya. Mereka mengetahui betapa mulianya kehidupan akhirat, sehingga mereka berlomba-lomba untuk meraihnya dengan senantiasa melakukan kebaikan. Di malam hari, mereka senantiasa melaksanakan shalat malam, senantiasa melaksanakan al-Qur’an, dan senantiasa memohon pengampunan kepada Allah SWT.

Mereka adalah para kekasih Allah SWT. yang memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Allah SWT. berfirman:

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ. الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ. لَهُمُ الْبُشْرَىٰ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Artinya: “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. (Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa). Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.”
(Q.S. Yunus: 63–64)

Cobalah kita bandingkan diri kita dengan mereka, niscaya kita akan melihat perbedaan yang sangat jauh. Mereka adalah orang-orang yang dengan lantaran mereka, Allah SWT. menurunkan barakah dan menolak adanya kerusakan di muka bumi ini. Ketika wafat, para Malaikat datang kepada mereka dengan membawa kabar gembira. Mereka dengan membawa kabar gembira. Bumi dan langit menangis karena kehilangan mereka, dan bumi pun merasa bangga menjaga jasad mereka yang mulia.

Di hari kebangkitan, para Malaikat akan menemui mereka dengan membawa kebahagiaan dan penghormatan. Api neraka akan padam karena cahaya mereka, ketika mereka melewatinya menuju surga. Setelah itu mereka bisa melihat Allah SWT.

Allah SWT. berfirman:

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاضِرَةٌ. إِلَىٰ رَبِّهَا نَاظِرَةٌ

Artinya: “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.” (Q.S. al-Qiyāmah: 22–23)

Oleh karena itu, marilah kita bangkitkan diri kita untuk beramal kebaikan dan menjadikan mereka sebagai panutan sebelum kita menyesal kelak di hari kiamat dengan penyesalan yang tiada akhir.

Khodbah Jumat Masjid Al-Ittihad Uniska Kediri, 11 Juni 2025

Ustad. Abdullah Anas, M.Ag

Bagikan dengan :