Universitas Islam Kadiri (UNISKA) Kediri kembali menegaskan komitmennya sebagai perguruan tinggi yang berdampak nyata bagi masyarakat. Bertempat di Lotus Garden Hotel Kediri pada Selasa, 17 Juni 2025, UNISKA Kediri menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (MoA) dengan Aero Training Centre (ATC) Kediri, dalam rangka mendukung kelanjutan pendidikan lulusan vokasi melalui jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Penandatanganan kerja sama ini dilaksanakan bersamaan dengan Wisuda ke-1 Angkatan 21 Tahun Ajaran 2024–2025 yang digelar ATC, lembaga pelatihan yang beralamat di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 144a, Mojoroto, Kota Kediri. Kerja sama ini membuka peluang bagi para lulusan ATC untuk melanjutkan studi ke jenjang sarjana secara fleksibel, sambil tetap bekerja.
UNISKA Kediri diwakili oleh Nur Rahmanti Ratih, S.E., M.M., Kepala Biro Perencanaan, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama, dalam penandatanganan MoU, serta Wildan Isna Asyhar, S.Pd., M.Pd., Koordinator Tim RPL UNISKA, dalam penandatanganan MoA. Menurut Nur Rahmanti, kerja sama ini merupakan wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam memperkuat sumber daya manusia di Kota Kediri dan sekitarnya.
“Melalui kolaborasi ini, UNISKA ingin keberadaannya senantiasa memberi manfaat luas dan nyata bagi masyarakat. Kami hadir untuk mendukung pendidikan berkelanjutan yang relevan dengan dunia kerja,” ungkapnya.
Direktur ATC, Meswanto, S.E., M.M., mengapresiasi hadirnya jalur RPL di UNISKA. Ia berharap lulusan ATC dapat mengembangkan kompetensinya dengan melanjutkan studi sambil bekerja. “Sistem pembelajaran yang fleksibel dan waktu studi yang lebih singkat tentu akan sangat membantu alumni kami,” ujarnya.
Apresiasi juga disampaikan oleh Sulton Arfiansyah, S.E., M.SA, Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Kota Kediri. Ia menyoroti kiprah ATC yang selama 11 tahun telah meluluskan lebih dari 1.000 alumni, dengan 60 persen di antaranya telah bekerja. “Setelah bekerja, lanjutkan kuliah melalui jalur RPL di UNISKA. Kalau bisa lulus dalam satu setengah tahun, kenapa harus empat tahun? Jadilah sarjana tanpa harus menunda karier,” tegasnya, sembari menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut.
Koordinator Tim RPL UNISKA, Wildan Isna Asyhar, menyampaikan bahwa komunikasi teknis dengan ATC telah dilakukan dan proses akan segera berjalan sesuai prosedur. “ATC sangat siap. Ini tinggal implementasi. Kami pun siap mendampingi setiap tahapan, dan berkomitmen penuh untuk mendukung mahasiswa RPL hingga lulus,” ujarnya.
Langkah ini menandai awal transformasi pendidikan vokasi menuju pendidikan tinggi yang inklusif dan adaptif. Dengan semangat kolaborasi, UNISKA Kediri terus memperluas akses pendidikan bagi masyarakat luas, khususnya lulusan lembaga pelatihan kerja seperti ATC.



