Bertambah usia menjadi momentum yang sarat makna bagi Dr. T. Ir. Nunuk Helilusiatiningsih, M.P., Dosen Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Uniska Kediri. Di momen pertambahan usianya pada 4 Agustus ini, ia mengajak siapa pun untuk merenungi kembali tujuan utama kehidupan: tidak hanya mengejar keberhasilan duniawi, tetapi juga merancang kesuksesan akherat. “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku,” kutipnya dari QS. Adz-Dzariyat ayat 56 sebagai pengingat bahwa karier tertinggi adalah menjadi hamba yang bertakwa.
Dengan napas spiritual yang kuat, Dr. Nunuk menekankan pentingnya menjaga kesehatan, memperluas manfaat bagi sesama makhluk, dan memantaskan diri di hadapan Allah dengan menjalankan perintah-Nya. Doa yang menjadi pijakan hidupnya pun sederhana namun bermakna dalam: “Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanah wafil aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaaban naar.” Harapan akan kebahagiaan yang seimbang di dunia dan akherat menjadi fondasi motivasi yang terus ia bangun sejak awal perjalanan kariernya sebagai dosen.
Memulai karier pada 1991 di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Dr. Nunuk kemudian mengabdikan diri di Fakultas Pertanian UNISKA Kediri sejak 1997, menyusul suaminya yang bertugas di PTPN X PG Mojopanggung Tulungagung. Dalam rentang waktu lebih dari dua dekade, ia konsisten menapaki jenjang akademik dengan mengedepankan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi. Lebih dari 150 judul publikasi nasional dan internasional telah ia hasilkan, disertai lebih dari 70 judul buku ajar, buku petunjuk praktikum, dan modul pembelajaran. Tidak hanya aktif menulis, Dr. Nunuk juga dipercaya sebagai reviewer jurnal bereputasi, baik nasional maupun internasional.
Namun, semangat kontribusinya tak hanya berhenti di dunia akademik. Ia pun aktif dalam dunia pertanian sebagai petani padi dan hortikultura. Baginya, bertani bukan hanya ladang penghasilan, tapi juga ruang ibadah dan ladang amal. Hasil panen tidak hanya menopang kebutuhan keluarga, tetapi juga menjadi sarana berbagi dengan sesama: dari kegiatan sosial, bantuan pendidikan, hingga donasi keagamaan. Ia percaya bahwa menjalani karier dan bisnis dengan ikhlas akan membuka keberkahan yang luas, sebagaimana firman Allah dalam QS. Ghafir ayat 60: “Mintalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan.”
Melalui refleksi ini, Dr. Nunuk mengajak sejawat dan generasi muda untuk menyeimbangkan capaian dunia dan akherat. Dengan kesadaran sebagai hamba Allah yang bertanggung jawab dan bermanfaat, ia menutup pesan reflektifnya dengan harapan: semoga kita semua menjadi pribadi yang bertakwa dan bahagia dunia akhirat. Aamiin.