Fakultas Pertanian Universitas Islam Kadiri (Uniska) kembali menyelenggarakan Seminar Nasional Pertanian 2025 dengan tema “Peningkatan Produktifitas Pertanian Berkelanjutan Melalui Inovasi Teknologi dan Manajemen Agribisnis”. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 29 Oktober 2025 di Auditorium Lt. 2 Gedung Fakultas Pertanian Uniska Kediri ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Fakultas Pertanian Uniska Kediri serta peserta umum dari berbagai daerah. Kehadiran peserta lintas latar belakang ini menciptakan ruang diskusi yang dinamis dan memperkaya perspektif mengenai masa depan pertanian Indonesia.
Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian Uniska Kediri tersebut menghadirkan tiga narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi pertanian. Mereka adalah Prof. (R) Dr. Moh. Cholil Mahfud, anggota Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Cabang Malang; Prof. Ir. Lilik Retna Kartikasari, M.P., M.Agr.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng, Dekan Fakultas Peternakan Universitas Sebelas Maret; serta Fatkull Ilma, S.H, Owner Djoyo Tani Gemah Ripah Loh Jinawi. Ketiganya memberikan paparan yang saling melengkapi, mulai dari aspek teknologi pertanian, manajemen agribisnis, hingga penguatan sektor peternakan.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Pertanian Uniska Kediri, Dr. Efi Rokana, S.Pt., M.P., menegaskan pentingnya kegiatan seperti ini sebagai upaya memperluas wawasan mahasiswa terhadap perkembangan dunia pertanian modern. “Melalui seminar ini, kami berharap mahasiswa dan peserta dapat mengintegrasikan inovasi teknologi dan manajemen agribisnis sebagai langkah konkret menuju pertanian yang berkelanjutan,” ujarnya. Ucapan tersebut menegaskan peran fakultas dalam membangun ekosistem akademik yang adaptif terhadap perubahan zaman dan teknologi.
Sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Fatkull Ilma, S.H., yang memaparkan konsep inovasi pertanian modern berbasis teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI). Sistem ini mampu mengatur iklim, irigasi, dan pemupukan secara otomatis melalui perangkat gawai, sehingga proses pertanian menjadi lebih efisien dan presisi. Teknologi tersebut tidak hanya membantu menekan risiko gagal panen, tetapi juga membuka peluang bagi petani untuk berproduksi tanpa ketergantungan pada musim. Lebih jauh, Djoyo Tani juga berfungsi sebagai pusat edukasi dan riset yang mencetak generasi petani milenial tangguh demi memperkuat ketahanan pangan nasional.
Melengkapi pandangan tersebut, Prof. Lilik Retna Kartikasari menyoroti pentingnya sektor peternakan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia menjelaskan bahwa konsumsi protein hewani di Indonesia masih berada di bawah rata-rata global dan regional, sehingga perlu upaya peningkatan nilai tambah produk peternakan. Dalam paparannya, ia menekankan manfaat konsumsi telur dan susu sebagai sumber gizi seimbang, serta menepis kekhawatiran masyarakat terhadap kolesterol berlebih. Selain itu, Prof. Lilik juga membuka peluang bagi mahasiswa Uniska Kediri untuk mengikuti program pertukaran akademik di Fakultas Peternakan Universitas Sebelas Maret sebagai bentuk kolaborasi antarperguruan tinggi.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh seluruh dosen Fakultas Pertanian Uniska Kediri yang memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaannya. Antusiasme peserta tampak sejak awal hingga akhir acara, dengan diskusi aktif antara narasumber dan audiens. Selain memperoleh sertifikat dan jejaring relasi, peserta mengaku mendapatkan wawasan baru, motivasi, serta inspirasi untuk mengembangkan potensi diri dalam menghadapi tantangan dunia pertanian modern.
Baca Juga : Semangat Sumpah Pemuda di Ranah Intelektual Mahasiswa
Melalui kegiatan ini, Fakultas Pertanian Uniska Kediri menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat dalam pengembangan sektor pertanian. Uniska Kediri berupaya menjadi ruang belajar yang inovatif dan adaptif terhadap kemajuan teknologi, sekaligus berperan aktif dalam memperkuat ketahanan pangan serta mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia.


