Di zaman serba digital seperti sekarang, akses ke buku elektronik, jurnal, dan artikel ilmiah jadi sangat mudah. Sayangnya, banyak orang merasa kesulitan memahami isi bacaan akademik, cepat lelah, atau bingung terutama saat membaca teks yang berbahasa Inggris. Untuk itu, Irwan Sulistyanto, S.Pd., M.Pd., dosen Pendidikan Bahasa Inggris di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Uniska Kediri, membagikan lima jurus jitu agar siapa saja bisa lebih mudah memahami bacaan akademik di era digital.
Jurus pertama adalah membaca dengan tujuan yang jelas. “Sebelum mulai membaca, tanyakan pada diri sendiri, apa yang ingin saya dapatkan dari bacaan ini? Dengan tujuan yang jelas, pikiran akan lebih fokus menyaring informasi penting,” kata Irwan. Dia juga menyarankan agar pembaca menggunakan teknik skimming (membaca cepat untuk ide utama) dan scanning (mencari informasi khusus) supaya tidak merasa kewalahan membaca keseluruhan teks panjang.
Selanjutnya, Irwan menyarankan untuk menggunakan kamus akademik jika artikel yang dibaca ditulis dalam bahasa Inggris, alih-alih hanya mengandalkan Google Translate. “Istilah dalam artikel ilmiah sering memiliki makna khusus. Gunakan kamus seperti Oxford atau Cambridge yang memang dirancang untuk kebutuhan akademik,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengenal struktur artikel ilmiah, yang umumnya terdiri dari abstrak, pendahuluan, metode, hasil, diskusi, dan kesimpulan. Menurutnya, fokus pada bagian abstrak dan diskusi dapat membantu pembaca lebih cepat memahami inti penelitian tanpa harus membaca seluruh isi artikel secara mendetail.
Irwan juga merekomendasikan penggunaan aplikasi digital seperti Mendeley atau Zotero untuk mengatur referensi, serta Grammarly untuk membantu memahami struktur kalimat yang rumit. Terakhir, ia mengingatkan supaya jangan membaca terlalu banyak sekaligus. “Lebih baik baca sedikit tapi benar-benar dipahami daripada banyak tapi hanya sekadar lewat,” katanya.