
Universitas Islam Kadiri (UNISKA) resmi meluncurkan program SJS (Santri Jadi Sarjana) sebagai bagian dari jalur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun akademik 2025/2026. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada para santri, alumni pesantren, hingga para pengajar di lingkungan pesantren agar dapat melanjutkan pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan aktivitas belajar dan mengajar di pondok. Dengan sistem perkuliahan berbasis daring (online), SJS menjadi solusi bagi para santri yang ingin mendapatkan gelar sarjana namun tetap aktif di pesantren.
Nur Rahmanti Ratih, S.E., M.M., Kepala Biro Perencanaan, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama UNISKA, yang juga tergabung dalam tim promosi dan kerja sama program SJS, menjelaskan bahwa SJS adalah bentuk nyata dari komitmen UNISKA dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan santri. “Melalui SJS, kami ingin memastikan bahwa para santri bisa kuliah tanpa mengganggu aktivitas mengaji atau mengajar di pondok. Model kuliahnya fleksibel dan terintegrasi dengan sistem pembelajaran daring UNISKA,” ungkapnya.
Peserta program SJS tidak dibatasi hanya untuk santri dari keluarga kurang mampu. Siapa pun santri, baik yang masih aktif di pondok, alumni, maupun para ustaz dan ustazah, dapat mengikuti program ini selama memiliki rekomendasi dari pengasuh pesantren. Syarat utamanya adalah telah lulus dari jenjang SLTA/MA/SMK atau yang sederajat, serta menyertakan surat rekomendasi dari pesantren. Dengan proses yang sederhana, calon peserta cukup menghubungi kontak person (CP) yang tertera di media promosi untuk diverifikasi oleh tim. Setelah mendapat persetujuan, mereka bisa melanjutkan ke tahap pendaftaran reguler melalui laman resmi PMB UNISKA.

Pendaftaran dapat dilakukan secara online maupun offline, dengan menyiapkan dokumen seperti fotokopi KTP, kartu keluarga, pas foto, serta membayar biaya pendaftaran sebesar Rp250.000 (ditambah biaya administrasi bank maksimal Rp5.000). Seleksi awal dilakukan untuk menyesuaikan minat peserta dengan kuota program studi yang tersedia. Pengumuman hasil seleksi dijadwalkan paling lambat bulan September 2025.
Program SJS berada di bawah tanggung jawab Wakil Rektor IV UNISKA dan dikelola oleh tim khusus yang tergabung dalam divisi promosi dan kerja sama. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, calon peserta dapat menghubungi admin resmi SJS UNISKA melalui nomor WhatsApp +62 812-3444-7765.
Adapun keunggulan program ini terletak pada fleksibilitas sistem perkuliahan yang tidak mengharuskan mahasiswa datang ke kampus setiap hari. Perkuliahan dilaksanakan melalui Learning Management System (LMS), sehingga para santri bisa belajar dari pondok masing-masing. Selain itu, mata kuliah agama tidak diwajibkan bagi santri karena nilainya dapat dikonversi berdasarkan rekomendasi pengasuh pondok pesantren. Biaya yang terjangkau juga menjadi daya tarik utama program ini.
“Program ini adalah jembatan agar santri bisa menjemput masa depan tanpa harus melepaskan identitas dan kewajibannya di pesantren. Santri bisa jadi sarjana, dan dari santri lahir pemimpin masa depan,” tutup Nur Rahmanti dengan penuh optimisme.
Dengan dibukanya program SJS, UNISKA Kediri berharap dapat menjangkau lebih banyak generasi muda dari lingkungan pesantren untuk turut serta dalam pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan jati diri keislaman mereka. Program ini bukan hanya menawarkan akses, tetapi juga menjadi bentuk komitmen UNISKA dalam mencetak lulusan yang unggul secara akademik, religius, dan berdaya saing tinggi. Ke depan, UNISKA berkomitmen untuk terus memperkuat kemitraan dengan pesantren-pesantren di seluruh Indonesia demi mewujudkan cita-cita besar: dari santri, untuk negeri.





