Jombang, 30 November 2024 – Seminar Nasional Sainteknopak VIII sukses digelar di Aula Gedung Yusuf Hasyim, Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh pendidikan dan akademisi ini bertujuan memperkuat kolaborasi antar perguruan tinggi dalam menghadapi tantangan global. Momentum ini semakin istimewa dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara institusi pendidikan, termasuk Universitas Islam Kadiri (Uniska), yang turut berkontribusi dalam kegiatan strategis ini.
Dalam sambutannya, Pengurus Pondok Pesantren Tebuireng menyampaikan pentingnya menjaga ilmu sebagai warisan para nabi. Ilmu dianggap sebagai aset berharga yang membawa manfaat jangka panjang jika dikelola dengan baik.
“Kita harus menjaga warisan para nabi berupa ilmu karena itu adalah warisan yang dapat dinikmati sepanjang masa. Jangan sampai seperti pepatah ‘ayam mati di lumbung padi’, di mana masyarakat tetap menderita di tengah kekayaan sumber daya negeri ini,” ungkapnya.
Seminar ini diharapkan mampu menghasilkan gagasan-gagasan inovatif yang relevan dengan perkembangan zaman dan memaksimalkan potensi Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya.
Rektor Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) membuka acara dengan menekankan pentingnya kerjasama strategis antar perguruan tinggi. Fokus utama MoU mencakup:
- Pertukaran Dosen: Mendorong pengembangan kapasitas tenaga pendidik melalui kolaborasi antar institusi.
- Penelitian Bersama: Menggabungkan sumber daya manusia dan pendanaan untuk menghasilkan penelitian yang bermanfaat.
- Program Double Degree: Memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan gelar dari dua perguruan tinggi.
Implementasi MoU akan ditindaklanjuti secara langsung oleh masing-masing institusi guna memastikan realisasinya berjalan optimal.

Seminar ini juga menyoroti pentingnya penguatan SDM, khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, serta inovasi dalam pendidikan doktoral dengan metode Research, Development, Research Again (RDR).
Selain itu, berbagai pendekatan penelitian dalam pemerolehan bahasa, seperti metode longitudinal, cross-sectional, dan longitudinal language sampling, menjadi sorotan utama untuk mendukung pengembangan kebijakan pendidikan berbasis riset.
Sebagai salah satu mitra strategis dalam kegiatan ini, Universitas Islam Kadiri (Uniska) turut ambil bagian dalam penandatanganan MoU dan diskusi strategis. Uniska berkomitmen untuk: Memperkuat pembelajaran Bahasa Indonesia melalui pertukaran dosen dan penelitian kolaboratif. Mengembangkan program-program pendidikan, termasuk double degree, yang memberikan peluang besar bagi mahasiswa dan dosen.
Seminar dan kerjasama ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mempererat hubungan antar perguruan tinggi, mendorong inovasi pendidikan, dan menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing secara global. Sainteknopak VIII menjadi bukti nyata bagaimana institusi pendidikan dapat bersinergi untuk menciptakan perubahan yang berdampak luas bagi masyarakat dan dunia akademik.