Banyak pelaku UMKM memulai usaha dengan semangat besar. Produk dibuat, promosi dilakukan, dan penjualan mulai berjalan. Namun setelah beberapa waktu, usaha tak juga berkembang. Menurut Rafikhein Novia Ayuanti, S.E., M.M., dosen Manajemen UMKM Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri, situasi seperti ini sering terjadi karena pelaku usaha terlalu fokus pada operasional harian, tanpa membangun fondasi manajemen yang kuat.
Rafikhein melihat langsung bagaimana UMKM lokal sering kali berjalan tanpa pencatatan keuangan yang rapi. Keuntungan tidak jelas, modal bercampur dengan pengeluaran pribadi, dan tak ada laporan yang bisa dijadikan dasar evaluasi. “Ini seperti berkendara tanpa peta. Mungkin bisa sampai tujuan, tapi sering tersesat dan boros energi,” ujarnya.
Selain itu, banyak UMKM belum mengenali siapa sebenarnya pasar yang mereka tuju. Produk dilempar ke semua segmen, promosi dilakukan secara acak, dan hasilnya pun tidak maksimal. Menurutnya, mengenali karakter pembeli, memahami kebutuhan mereka, serta menyesuaikan strategi promosi, adalah langkah penting agar penjualan bisa naik secara signifikan.
Hal lain yang juga sering diabaikan adalah branding. Rafikhein menekankan bahwa konsistensi dalam membangun citra usaha harus dijaga, bahkan sejak awal. Branding bukan hanya soal desain logo atau nama yang menarik, tapi soal kepercayaan, pelayanan, dan kualitas yang dirasakan langsung oleh pelanggan. “Brand yang kuat itu seperti janji. Kalau konsisten ditepati, pelanggan akan kembali,” katanya.
Yang menarik dari pendekatan pembelajaran di Uniska Kediri adalah penanaman nilai-nilai etika dan keberkahan dalam bisnis. Menurut Rafikhein, usaha tidak hanya soal untung, tapi juga soal manfaat. Kejujuran dalam bertransaksi, tanggung jawab sosial, dan semangat memberi kontribusi untuk masyarakat, adalah bagian dari manajemen UMKM yang sehat.
Lewat mata kuliah Manajemen UMKM yang ia ampu, Rafikhein berharap lulusan Uniska bisa menjadi pelaku usaha yang tangguh, terukur, dan bermakna. Namun lebih dari itu, ia berharap tips dan pendekatan ini juga bisa menginspirasi para pelaku UMKM di luar kampus. Karena di tengah persaingan yang semakin ketat, hanya usaha yang dikelola dengan sadar dan konsisten yang akan bertahan dan berkembang.