Komentar Dinonaktifkan pada Ziaroh Kediri: UNISKA Kediri Gelar Kegiatan Spiritual Tahunan sebagai Wujud Kampus Berdampak
Sabtu, 12 Juli 2025 menjadi momentum spiritual bagi sivitas akademika Universitas Islam Kadiri (UNISKA). Kegiatan rutin tahunan bertajuk Ziaroh Kediri kembali digelar, dengan tujuan meneladani perjuangan para auliya serta memperkuat keimanan dan spiritualitas warga kampus. Rombongan berangkat dari kampus UNISKA pukul 06.00 WIB menggunakan armada bus kampus dan kembali pukul 19.00 WIB setelah menuntaskan ziarah ke sejumlah makam ulama dan wali terkemuka di wilayah Kediri.
Ziarah di Makam KH. Mubassyir Mundzir (Mbah Mundzir) menjadi momen mendalam bagi peserta. Terletak di Bandar Kidul, makam ini menjadi saksi bisu perjalanan seorang ulama yang berperan besar dalam dakwah dan pendidikan Islam. Sivitas UNISKA merenungkan keteladanan hidup beliau sebagai pencerah umat.
Rektor UNISKA Kediri, Prof. Dr. H. Bambang Yulianto, M.Pd, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar kampus untuk menghadirkan nilai-nilai spiritualitas dalam kehidupan akademik. “Kampus tidak hanya mencetak lulusan unggul secara intelektual, tetapi juga berakar kuat pada nilai-nilai keislaman dan kebudayaan lokal,” ujarnya. Kegiatan ini turut diikuti oleh jajaran wakil rektor, pengurus Yayasan Bina Cendekia Muslim Pancasila (YBCMP), para dekan, serta perwakilan UKM Nurul Furqon, dengan KH. Syaifullah Efendi sebagai pembimbing ziarah.
Delapan lokasi makam auliya dan ulama besar dikunjungi, di antaranya Makam Mbah Soleh di Banjarmlati, Makam KH. Chamim Djazuli (Gus Miek) di Mojo, Makam KH. Mubassyir Mundzir di Bandar Kidul, Komplek Makam Kiai Lirboyo, Makam Syech Abdullah Mursyad di Banyakan, Makam Syekh Ihsan Bin Syekh Dahlan di Gampengrejo, Makam Syekh Al Wasil Syamsudin (Mbah Wasil) di Setono Gedong, dan Makam Gus Lik (KH. M. Douglas Thoha Yahya) di Jamsaren.
Rombongan UNISKA memulai rangkaian ziarah di Makam Mbah Soleh, salah satu tokoh ulama karismatik di Banjarmlati, Kediri. Tempat ini dikenal sebagai lokasi penuh sejarah dan spiritualitas, menjadi awal perjalanan batin untuk meneladani perjuangan para auliya dalam menyebarkan nilai-nilai keislaman.
Momen ziarah di Makam KH. Mubassyir Mundzir di Bandar Kidul, lokasi yang sarat nilai keislaman dan perjuangan ulama. Sivitas UNISKA memanjatkan doa dan mengenang kiprah beliau sebagai tokoh agama yang teguh dalam menyebarkan ajaran Islam dan membina umat. Ziarah ini menjadi bagian dari ikhtiar kampus dalam menanamkan nilai spiritual dan teladan moral bagi generasi muda.
Peserta ziaroh menyempatkan diri untuk berdoa di Komplek Makam Kiai Lirboyo, yang merupakan pusat spiritualitas dan keilmuan Islam di Kediri. Di tempat ini dimakamkan para pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo yang telah banyak melahirkan ulama-ulama besar di Indonesia.
Di bawah bimbingan spiritual, rombongan UNISKA melanjutkan ziarah ke Makam Syech Abdullah Mursyad atau Mbah Mursyad di kawasan Tegal Rejo, Banyakan. Lokasi ini menjadi tempat refleksi akan perjuangan spiritual seorang ulama yang dikenal wara’, ikhlas, dan dekat dengan masyarakat.
Ziarah dilanjutkan ke Makam Syekh Ihsan Bin Syekh Dahlan, seorang tokoh kharismatik yang menjadi penerus tradisi keilmuan Islam di Kediri. Dalam keheningan, peserta memanjatkan doa sambil mengenang perjuangan beliau dalam membumikan ilmu tasawuf dan akhlak mulia.
Rombongan sivitas UNISKA foto bersama di depan Masjid Setono Gedong, kawasan makam Syekh Al Wasil Syamsudin (Mbah Wasil). Masjid bersejarah ini menjadi simbol peradaban Islam di Kediri, sekaligus saksi bisu perjuangan dakwah para ulama terdahulu. Kebersamaan dalam momen spiritual ini mempererat ikatan kekeluargaan sivitas kampus dan memperkuat komitmen UNISKA sebagai kampus berdampak yang menjunjung nilai-nilai keislaman dan kebudayaan lokal.
Di lokasi Setono Gedong, sivitas UNISKA berhenti sejenak di Makam Mbah Wasil, seorang ulama berpengaruh yang dikenal sebagai sosok wasilah (penghubung) antara umat dengan nilai-nilai ilahiah. Momen ini menjadi saat untuk merenung dan mempertebal keyakinan akan pentingnya ilmu dan amal.
Sebagai penutup rangkaian ziarah, rombongan UNISKA mengunjungi Makam Gus Lik, KH. M. Douglas Thoha Yahya. Tokoh ini dikenal sebagai ulama muda inspiratif yang mengabdikan hidupnya untuk dakwah dan pendidikan. Ziarah ini menjadi refleksi spiritual sekaligus motivasi bagi generasi muda UNISKA untuk terus berkontribusi bagi umat.
Koordinator kegiatan, H. Zubaidi Zuhdi, yang juga merupakan Sekretaris Universitas, menyampaikan bahwa “Ziarah ini bukan sekadar kunjungan, tetapi bentuk penghormatan atas perjuangan para tokoh agama yang telah berjasa membangun fondasi spiritual umat Islam di tanah Kediri.” Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi agenda rutin tahunan UNISKA untuk memperkuat karakter religius mahasiswa dan dosen.
Kegiatan Ziaroh Kediri mencerminkan komitmen UNISKA sebagai Kampus Berdampak, yang tidak hanya mengedepankan pencapaian akademik, tetapi juga mendekatkan komunitas kampus kepada nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya dalam kehidupan nyata.